INILAH.COM, Bandung - Pemprov Jawa Barat berharap penyelenggaraan Pekan Olah Raga Nasional (PON) XIX 2016 mendatang berjalan sukses. Sa
at ini, persiapan arena pertandingan (venue) sudah mencapai 60 persen.
Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda Jawa Barat Yudha Munajat Saputra menuturkan, pengadaan venue tersebut terdiri dari tiga proses yakni pembangunan venue baru, memperluas/memperlebar venue yang ada, dan merehabilitasi venue lama. Dia optimistis seluruh venue sudah rampung sebelum 2016 mendatang.
"Kita optimistis. Saat ini fokus bangun venue baru. Kalau rehabilitasi kemungkinan mulai 2015. Karena kalau sekarang direnovasi, khawatir akan ada kerusakan lagi ketika PON dimulai," jelas Yudha kepada wartawan, Senin (12/5/2014).
Menurut dia, pembangunan venue baru meliputi sejumlah cabang olahraga, seperti bola voli, taekwondo, dan tinju. Untuk venue voli dan taekwondo dibangun di SOR Arcamanik. Sementara, untuk tinju dibangun di Sukabumi.
"Sementara untuk renovasi venue lama adalah lapang futsal, pencak silat, tenis meja, dan angkat besi. Kita juga akan merenovasi venue lama di Ciganitri untuk tenis meja, kalau angkat besi di Si Jalak Harupat," jelas Yudha.
Yudha memprediksi pengadaan venue untuk PON 2016 ini akan menghabiskan hingga Rp1,6 triliun. Sementara saat ini pihaknya baru menyediakan dana Rp140 miliar untuk pembangunan venue baru dan Rp137 miliar untuk renovasi venue lama.
"Kita berharap PON di Jabar memberikan keuntungan sebanyak mungkin, termasuk dari sisi materi," tutur Yudha seraya menginginkan sukses PON di Jabar dengan Olimpiade London 2012 lalu yang mampu mendatangkan keuntungan materi bagi penyelenggara.
Pemprov Jabar sendiri memberikan peluang sebesar-besarnya bagi perusahaan swasta guna menjadi sponsor setiap pertandingan PON. Saat ini pihaknya masih menyiapkan payung hukumnya untuk merangkul pihak swasta.
"Sponsorship ini diperlukan untuk memaksimalkan penyelenggaraan PON XIX 2016," tutur dia.
Yudha juga berharap Pekan Olah Raga terakbar di Indonesia ini bisa berdampak positif bagi perekonomian Jawa Barat, khususnya masyarakat yang berada di sekitar lokasi pertandingan.
Pasalnya, peluang ke arah tersebut cukup besar mengingat banyaknya pihak yang akan terlibat dalam setiap pelaksanaan PON.
"Nanti PON akan melibatkan sekitar 15.000 kontingen dari seluruh provinsi. Sebanyak 8.000 atlet dipastikan akan mengikuti 755 nomor pertandingan yang dilombakan. Sisanya terdiri dari pelatih, ofisial, dan tenaga kontingen lainnya," papar Yudha
at ini, persiapan arena pertandingan (venue) sudah mencapai 60 persen.
Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda Jawa Barat Yudha Munajat Saputra menuturkan, pengadaan venue tersebut terdiri dari tiga proses yakni pembangunan venue baru, memperluas/memperlebar venue yang ada, dan merehabilitasi venue lama. Dia optimistis seluruh venue sudah rampung sebelum 2016 mendatang.
"Kita optimistis. Saat ini fokus bangun venue baru. Kalau rehabilitasi kemungkinan mulai 2015. Karena kalau sekarang direnovasi, khawatir akan ada kerusakan lagi ketika PON dimulai," jelas Yudha kepada wartawan, Senin (12/5/2014).
Menurut dia, pembangunan venue baru meliputi sejumlah cabang olahraga, seperti bola voli, taekwondo, dan tinju. Untuk venue voli dan taekwondo dibangun di SOR Arcamanik. Sementara, untuk tinju dibangun di Sukabumi.
"Sementara untuk renovasi venue lama adalah lapang futsal, pencak silat, tenis meja, dan angkat besi. Kita juga akan merenovasi venue lama di Ciganitri untuk tenis meja, kalau angkat besi di Si Jalak Harupat," jelas Yudha.
Yudha memprediksi pengadaan venue untuk PON 2016 ini akan menghabiskan hingga Rp1,6 triliun. Sementara saat ini pihaknya baru menyediakan dana Rp140 miliar untuk pembangunan venue baru dan Rp137 miliar untuk renovasi venue lama.
"Kita berharap PON di Jabar memberikan keuntungan sebanyak mungkin, termasuk dari sisi materi," tutur Yudha seraya menginginkan sukses PON di Jabar dengan Olimpiade London 2012 lalu yang mampu mendatangkan keuntungan materi bagi penyelenggara.
Pemprov Jabar sendiri memberikan peluang sebesar-besarnya bagi perusahaan swasta guna menjadi sponsor setiap pertandingan PON. Saat ini pihaknya masih menyiapkan payung hukumnya untuk merangkul pihak swasta.
"Sponsorship ini diperlukan untuk memaksimalkan penyelenggaraan PON XIX 2016," tutur dia.
Yudha juga berharap Pekan Olah Raga terakbar di Indonesia ini bisa berdampak positif bagi perekonomian Jawa Barat, khususnya masyarakat yang berada di sekitar lokasi pertandingan.
Pasalnya, peluang ke arah tersebut cukup besar mengingat banyaknya pihak yang akan terlibat dalam setiap pelaksanaan PON.
"Nanti PON akan melibatkan sekitar 15.000 kontingen dari seluruh provinsi. Sebanyak 8.000 atlet dipastikan akan mengikuti 755 nomor pertandingan yang dilombakan. Sisanya terdiri dari pelatih, ofisial, dan tenaga kontingen lainnya," papar Yudha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar